Lebak, Publik Banten.com Bayah - Peristiwa terjadinya pembacokan terhadap Reno Herlambang Siswa SMKN 1 Cikotok Kelas XI, warga Kampung Tenjo Laut, RT.03/RW.04, Desa Kujangsari Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, yang terjadi pada Rabu (11/02/) Dini hari sekira pukul 01:00 Wib, belum ada titik terang.
Pasalnya, hingga kini pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Bayah, seakan belum mampu mengungkap dan menangkap si pelaku pembacokan tersebut.
Padahal, informasi kejadian tersebut sudah viral di berbagai media sosial (medsos) serta di pemberitaan di beberapa media online.
Begitu, salah satu rekan media mengkonfirmasi pihak keluarga korban, mengatakan sejak adanya kejadian, pihak keluarga sudah membuat Laporan Polisi (LP) di Polsek Bayah berikut menyerahkan barang bukti (BB). Dan meminta kepada media untuk mengawal peristiwa hukum tersebut.
“Mengenai LP sudah dibuatkan dari waktu kejadian juga, dan sudah di perkuat oleh orang tua kandungnya termasuk menyerahkan bukti-buktinya. Tolong bantu dikawal, ” terang Kasepuhan Cisitu Abah Uta, selaku keluarga korban melalui pesan singkat What’s App, Sabtu (15/02) malam.
Untuk mendapat keterangan lebih lanjut terkait tahapan penanganan peristiwa pembacokan, rekan redaktur media RNews coba menemui Kapolsek di Mako Polsek Bayah, menurut keterangan petugas piket, Kapolsek Bayah tengah ada kegiatan di Polres Lebak.
“Kapolsek Bayah tengah ada kegiatan di Polres Lebak”
Selanjutnya rekan media meminta keterangan tahapan terkait tindak pidana pembacokan tersebut, melalui pesan singkat Whats App kepada Kapolsek Bayah AKP Asep Mulyadi. Dan hingga pemberitaan ini tidak memberikan keterangan, saat dilihat dari info chating tersebut sudah dibaca.
Penanganan kasus hukum yang terkesan lamban dilakukan oleh Polsek Bayah Polres Lebak ini mendapat tanggapan dari Ketua Ormas Badak Banten DPC Bayah, Dedi Vistasio.
Ia berharap agar Polsek Bayah dapat mengungkap dan memproses kasus pembacokan secara tuntas, demi penegakan supremasi hukum serta menjadi edukasi untuk memberikan efek jera bagi si pelaku atau bagi yang akan melakukan perbuatan seperti itu.
“Dengan terus terulang nya kejadian tawuran seperti ini, saya berharap pihak Polsek Bayah bertindak tegas dan mengusut tuntas. Jangan sampai menjadi preseden buruk bagi Kepolisian Sektor Bayah, yang dikhawatirkan dapat menjadi contoh atau acuan yang tidak baik untuk masa depan, sehingga dapat menyebabkan dampak negatif atau tidak diinginkan.
Jangan sampai terjadi putusan atau kebijakan yang tidak tepat, sehingga menjadi acuan untuk kasus-kasus serupa di masa depan, dan dapat menyebabkan ketidakadilan atau ketidak pastian hukum, ” tegas Dedi Vistasio. (ADM/Red)
kepolisian sektor (polsek) bayah
tengah jadi sorotan ormas
terkesan lamban
proses tindak pidana pembacokan.
Berita terkait
Suhendi 
Achmad Sarjono 
Rekomendasi
Copyright © 2021 Jurnalis Nasional Indonesia - All Rights Reserved.